Cukup lucu bila saya menanyakan pertanyaan itu kepada diri saya sendiri. Saya sendiri juga seorang otodidak.
Otodidak berbagai hal, seperti menggunakan Photoshop. Kalau saya dulu, jangan harap bisa menggunakan Photoshop, Photoshop itu apa aja saya gag ngerti!
Tapi perlahan, saya mulai mengenal adanya jaringan yang disebut "Internet" ini.
Kalau kata sesepuh sih, Googling!
Sayapun googling dan -bless, saya menemukan info info yang sangat bermanfaat.
Lalu, kenapa saya menjadi otodidak?
Jawabannya sangat simple, karena saya tidak menemukan orang yang dapat melakukan hal yang serupa dilingkup ruang saya.
Lalu, mengapa tidak mencarinya?
Walah, boro boro mencarinya, waktu saja sudah mengatakan "tidak!"
Keadaan seperti inilah yang membuat seseorang terpaksa menjadi otodidak. Bukannya tidak mau, melainkan tidak bisa, yanh kendati dalam beberapa hal.
Yang ingin saya jelaskan disini adalah pengaruh otodidak itu sendiri.
Seperti yang sudah anda ketahui, otodidak berarti belajar sendiri dengan sumber yang minim, bukan belajar sendiri dalam arti benar benar sendiri -tiada ada orang belajar sendiri.

Hal itu juga terjadi pada Otodidak ini. Bila kita belajar dengan kesalahan yang hanya 1° tetapi kita dapat memperbaikinya, bukan menjadi suatu masalah yang besar. Tapi bagaimana bila kesalahan ini berangsur begitu lama? Disinilah masalah utama yang muncul. Walaupun kita otodidak sampai 10 tahun, tapi saya tidak yakin seorang itu dapat melampaui seseorang dari sarjana bidang tersebut. Kepintaran seseorang bukan diukur dari berapa lama ia belajar, melainkan berapa lama ia mengerti hal tersebut. Oleh karena itu, bila anda benar benar tertarik akan hal tersbut, make a goal for you life to understand MORE about it. More and more. Jangan setengah setengah! Itu tidak akan menghasilkan apapun kecuali penyesalan dinantinya!
Saya juga akan sedikit memberi tips kepada sesama otodidak
1. Hargailah sesama otodidak. Janganlah menghina satu sama lain. Serangan taktis akan sangat mempengaruhi. Bagaimana bila suatu saat anda sedang bersemangat belajar akan suatu hal tetapi dicemooh habis habisan? Kecewa? Kesal? Marah?
2. Terimalah segala komentar yang ada. Jangan komentar itu langsung anda serap mentah mentah begitu saja. Terimalah segala saran dengan baik, berikan respon yang baik. Dengan begitu, orang orang akan setidaknya memberikan saran maupun kritik pembangunan yang lebih baik
3. Carilah seseorang yang lebih berpengalaman. Secepat mungkin, benahilah diri anda jika anda melakukan suatu kesalahan saat pembelajaran otodidak ini. Setidaknya orang yang lebih berpengalaman inipun mau mengajari orang ini dengan ikhlas.
Setidaknya itu saja yang mungkin perlu saya sampaikan.
Ayo kita belajar untuk masa depan kita, walaupun hanya bersumber pada buku buku ataupun sumber yang kita punya.
Go Otodidak!
0 curhatan:
Posting Komentar