Setidaknya itulah gambar yang saya temui pada wall saya. Ternyata saya ditag oleh salah satu temen saya.
Cukup lucu, cukup menarik, dan yang tak kalah penting adalah cukup penting untuk dibahas.
Hem, beberapa bulan ini memang saya sempat tidak menulis lagi, yah, kendala waktu dan kegiatan yang padat. Tapi, saya tetap melakukan beberapa "penelitian" dan, saya cukup kaget menemukan gambar ini, tepat sekali.
Disini saya jabarkan kateogori kateogori tertentu terlebih dahulu.
Anime Girls - Anime Boys
Apa yang terlintas di pikiran anda saat saya mengatakan kata kata ini? Yah, mungkin beberapa Idola Anime kita masing masing. Entah berapa banyak jumlah para Otaku yang bertebaran diluar sana? 1.000? 2.000? Mengapa para jumlah Otaku diluar sana mulai bertebaran.
Lagi lagi, seperti topik saya yang lainnya, saya mengkaitkannya dengan 2 hal, sosial mereka sendiri dan psikologi mereka sendiri.
Dalam hal sosial, sudah sangat jelas dikarenakan karena seorang teman. Saya jga bisa dikatakan seorang otaku karena faktor sosial. Dalam faktor psikologi sendiri, mungkin bisa dikarenakan orang itu kesepian, Gaming? TIDAK! Sosialita? ALAY!
Hardcore Gamer
SO HARDCORE!
Mungkin itu adalah salah satu pikiran pertama anda saat melihat gambar diatas. Bermain Selama selama-lamanya!
Gaming, merupakan salah satu hal yang sangat menyenangkan.
Dari segala usia, kepada segala usia. Semua orang dapat begitu menikamtinya. Pada jaman dulu, yah, Pac-Man dan Mario Bross merupakan salah satu permainan favorit saya. Sayapun bercita cita dapat membuat suatu masterpiece game. Alah, boro boro masterpiece, Flash aja saya tidak ngerti!
Mengapa begitu banyak gamer di Indonsia saat ini?
Yah, karena faktor yang sama. Kesepian dan dari teman. Faktor sosial sendiri memang begitu kuat dan nyata apa adanya.
Adanya keberadaan Game Center juga sangat nyata. Para Gamer menjadi sanagt tertarik untuk mencoba apa yang disebut game ini. Jaman saya dulu, boro boro game online, 32-bit saja sudah perlu saya syukuri!
Sosialita
Yah, pernytaan ini benar apa adanya. Kita hidup di era moderen, dimana orang pintar menjadi LEBIH pintar, dan orang bodoh menjadi LEBIH bodoh. Kenyataan yang pahit. Disinilah permasalahan utama tersebut, para sosialita. Disini sering terjadi adanya "Cross Bridge" atau cross yang sangat berjauhan sekali.
Bisa kita lihat seperti gambar disamping ini.

Sosialita seakan akan menjadi pusat dari segalanya. Tidak sedikit para Gamer ataupun Otaku yang menjadi para Sosialita. Yah, ini adalah sedikit gambaran ketika menginjak remaja, saat kita telah memilih jalan yang mana. Sosialita saya gambarkan disini sebagai orang yang non otaku ataupun gamer. Seluruh Gamer ataupun Otaku pasti pernah menginjak "step" sosialita ini. Bila anda sudah pernah menginjak step sosialita dan lalu anda menjadi otaku karena pengaruh sahabat anda, berarti anda masih pada bagian teratas. Gamer ataupun para Otaku yang telah melewati garis sosialita ini, masih memiliki beberapa kendala lain, yah, setelah mereka meninggalkan batas sosialita, mereka akan menginjak garis merah ini. Disinilah ketika sudah tidak ada para sosialita yang mengganggu anda, hidup anda sudah dideikasikan.
Lalu, apa hubungan love ini?
Yah, saya yakin gambar Anime Girl pada pojok atas entri ini ada hubungannya dengan soal percintaan. Bukankah begitu, kawan? Mari saya jelaskan sedikit, ketika anda sudah mencapai garis merah tersebut, maka anda akan tidak pernah mencintai para sosialita lagi. Mengapa? Yah! Karena hidup anda telah anda dedikasikan! Perjalanan menuju garis merah sangatlah panjang, camkan itu baik baik! Mengapa saya katakan tidak mungkin? Liat kembali gambar quote tentang "Kita hidup di jaman modern". Yup, kita hidup oleh 2 orang, bodoh dan pintar. Kita tidak akan pernah tahu sepintar apakah kita. Karena selalu ada yang lebih pintar daripada kita. Tapi, itu dulu. Sekarang? Semua orang ingin sepintar pintarnya. Baru sedikit bisa? ya, sedikit berbangga
Lalu, sekarang apa hubungannya dengan Gamer dan Otaku ini?
Jepang telah merajai beberapa gaming didunia, Namco, Atari. Yah, JEPANG!
Para gamer ini seakan akan di "force" untuk menyicipi game Jepang yang ada ini. Sehingga merekapun bisa menjadi Otaku, terutama game J menjadi sangat terkenal dan populer.
Kesimpulan

Bila seseorang telah melewati garis merah yang saya berikan, seharusnya orang seperti itu tidak akan teracuni hal jaman seperti itu. Melainkan tidak ada!
Tidak ada?
Yah! Tidak ada satupun orang yang berhasil melewati garis merah tersebut. Beberapa hal yang mempengaruhi kita sebelum garis merah itu, "WAKTU".
Waktu yang akan menggantikan semuanya, duckface, JB?
Itu hanyalah waktu, soon semua itu akan berubah.
Entah apa itu.
Para Symbian Holic menjadi Android Freaker
Para pengguna Wordpress beralih ke Blogger
Ingatlah, Anime, Gaming, itu semua hanyalah kecerdasan buatan.
Linear, UDK, Flash, semuanya.
Sosialita sendiri memang sangat luas, dapat mempengaruhi segalanya.
Tapi yang paling mempengaruhi adalah waktu.
Saat sosialita ini menjadi para otaku, maka gamer akan menjadi para sosialita dan mengeluh yang lain lagi.
Ini hanyalah sebuah fenomena -fenomena yang harus dilewati
Sosialita ini harus dilewati, bukalah diri pada dunia, biarkanlah waktu yang menguraikannya.
Kita hidup untuk satu hal, Gaming, Otaku, atau Fun bersama teman teman?
MENGAPA TIDAK SEMUANYA!?
Seperti yang saya bilang, waktu yang akan mengubahnya, so? Mari kita lakukan yang bisa!
Saatnya membuka mata kita pada sosialita (Duckface, JB, etc.), dengan catatan akan kita tetap dapat mengendalikan diri, terhadap mana yang baik.
Well, life is sucks if just for one thing!
Be Proud Of You Are!
Tetapi, tidak ada salahnya juga kita berdedikasi untuk satu hal saja...
(Resiko diluar tanggung jawab penulis :P)
0 curhatan:
Posting Komentar